Istana Gunung Sahilan, Kampar

Istana Kerajaan Gunung Sahilan

Bangunan Istana ini adalah peninggalan sejarah dari masyarakat kampar kiri.. Seorang pewaris dari kerajaan ini Tengku Sulaiman menceritakan, sebelum ajaran islam masuk kerajaan ini berpusat di daerah Gunung Kibul yang masih dalam daerah Kampar kiri. Kerajaan ini diberi nama Darussalam.. seni bina istana ini dihasilkan oleh arkitek dari Brunei Darussalam..

Istana Kerajaan Gunung Sahilan ini tidak hanya memiliki keindahan bangunan yang bercirikan kerajaan melayu, namun kekuasaan mistik pun kuat "di dalam istana ini tersimpan sebuah payung kerajaan yang apa bila dibuka maka daerah gunung sahilan akan turun hujan, juga sebuah guci yang pada musim kemarau terisi penuh, tapi ketika musim hujan gucinya kosong, kata masyarakat setempat yang menyakininya.

Istana Kerajaan Darussalam berdiri di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar. Tidak ada keterangan pasti tentang bila raja Darussalam pertama berkuasa. Termasuk sejarah Melayu pun tidak banyak menjelaskan asal-usul kerajaan di pinggir Sungai Kampar ini. Hanya, para tokoh adat di Gunung Sahilan, berpendapat Kerajaan Darussalam berdiri sekitar tahun 1901.

Raja pertama Darussalam dipanggil raja berdarah putih. Ia disebut-sebut cucu raja Kerajaan Pagaruyung, Sumatra Barat. Silsilah ini diperkuat bukti sejarah dan adat istiadat masyarakat Gunung Sahilan yang kuat berpengaruh Minangkabau. Kekuasaan Kerajaan Darussalam mencapai wilayah Singingi, Langgam, Sungai Pagar dan Logas. Sampai 1940 tercatat sudah 11 raja berkuasa di Darussalam.

Setelah Indonesia merdeka, kekuasaan raja diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia. Sayangnya, meskipun bernilai sejarah tinggi, istana dan benda pusaka Kerajaan Darussalam, tidak dijaga dengan baik. Beberapa bahagian istana telah rosak. Bangunan yang sudah berdiri ratusan tahun ini lapuk dimakan usia.